Pengertian Pandangan Hidup
Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman
hidup. dimana seseorang menjalani hidupnya dengan aturan aturang yang dia buat
untuk memjukan kehidupannya, pandangan hidup berasal dari agama,a) Pandangan
hidup yang berasal dari agama, dan pengalaman hidup yang pernah di alami
seseorang tersebut orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan,
dan tujuan ini biasa di sebut cita cita.
Macam-macam
sumber pandangan hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan
hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Pengertian Cita-cita
Cita-cita
menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan
tanpa sikap hidup.
Cita-cita
itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita
yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu
sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut
dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang
dianggap cita-cita itu.
( Cita-citaku adalah ingin membahagiakan orang tua, apapun akan saya lakukan dan berusaha untuk selalu bisa membanggakan orang tuaku )
Pengertian Kebajikan
Kebajikan
adalah merupakan suatu tindakan, perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik atau baik
atau dalam kondisi ideal merupakan perilaku yang telah dapat mengikuti tuntunan
watak sejati secara alami. Dari ayat-ayat suci diatas dapat diambil kesimpulan, pengertian
Kebajikan yangg bercahaya itu karena hanya pada yangg ber Kebajikan, Tian akan
berkenan melindungi, melimpahkan berkah rahmatNya (maka digambarkan sebagai Kebajikan yang Bercahaya). Ada pula pendapat yang lain, dikatakan bercahaya karena
ketika seseorang melakukan kebajikan tanpa pamrih berdasarkan panggilan watak
sejatinya, aura orang tersebut akan berubah menjadi terang atau berkilau.
Kebajikan
atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai
dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut
kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu
yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya
lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya,
perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia
tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri.
Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang
seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu kebajikan,
kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
- Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
- Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial.
- Manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa
yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah
semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan
menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
- Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
- Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
- Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar