Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Selasa, 31 Oktober 2017

PERENCANAAN PESAN PESAN BISNIS




Disusun Oleh :
                    Nama        :   Ria Indriani
                    Npm          :   19214213
                    Kelas          :   4ea35     
                    Matkul        :   Komunikasi Bisnis#




UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


A.    PENENTUAN PROSES KOMPOSISI

Proses komposisi ( composition process ) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.
Proses komposisi bukan merupakan faktor yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.

Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.      Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan.
2.      Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan. Organisasi dan Komposisi, mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.
3.      Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan dengan benar.

B.     PENENTUAN TUJUAN
Tahap pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi, seorang komunikator tentunya ingin nama baik di hadapan audiens, sekaligus menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum nenutuskan untuk menympaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu menjawab 3 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.

Mengapa tujuan harus jelas ?
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang dikehendaki, sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya memiliki tujuan yang bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan yang mencakup antara lain:

a         Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyaka pada diri anda sendiri apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu. Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar, pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.

b        Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi audiens, komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan isi pesan yang di sampaikan? Apakah mereka mengharapkan keuntungan?  Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak akan menggapai mereka dengan baik. Kpmunikator dan audiens juga akan gagal mendapatkan apa yang mereka ingkan bila harapan mereka tidak sesuai/sejalan.

c         Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memutuskan isi pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Informasi yang rrlrvan harus di singkirkan atau di buang jauh-jauh. Bila informasi yang tidak penting dimasukan dalam pesan pesan yang akan di sampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktupun akan terbuang percuma.

d        Keputusan yang akan menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi dapat di gunakan yang dapat berupa lisan maupun tulisan.

·         Tujuan komunikasi bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu:
a         Memberi informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang di harapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet. Media komunikasi yang mana yang akan dipilih sangant bergantung kebijakan perusahan mempertimbulkan kemampuan internal perusahaan tersebut.
b        Melakukan persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakuan persuasi kepada pihak lain agar apapun yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik dan benar.

·         Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.
-         apakah tujuan tersebut realistik
-         apakah waktunya tepat
-         apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
-         apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan

C.     ANALISIS AUDIENS
Komunikator atau penulis surat ini menggunakan jenis paragraph deduktif dalam cara komunikasinya. Jika dianalisis dari sisi audiens, maka ada beberapa point yang dapat diperhatikan sebagai bahan analisa, antara lain:
1)      Ukuran dan Komposisi Audiens
Secara ukuran dan komposisi, maka audiens dalam surat pembaca ini merupakan audiens dalam jumlah besar. Sehingga seharusnya diperlukan teknik komunikasi yang berbeda dengan audiens yang komposisinya lebih sedikit. Namun, dalam surat ini, penulis surat pada awalnya hanya menekankan kepada 1 pihak saja sebagai audiens. Bisa dikatakan hanya satu audiens yang mendominasi isi surat ini, yaitu pihak smartfren. Dan di akhir paragraph, barulah penulis surat mencantumkan audiens lainnya, sehingga tata cara komunikasinya dinilai kurang etis bagi audiens lainnya selain audiens pertama.
2)      Siapa Audiensnya
Penulis surat atau komunikator pada awalnya hanya ingin menfokuskan audiens pada satu pihak saja, namun di akhir paragraph, penulis tiba-tiba saja menyebutkan audiens-audiens lain atau pihak-pihak lain, sehingga menjadi tidak fokus. Bias inilah yang mengurangi nilai keefektifan dari surat pembaca ini.
3)      Reaksi Audiens
Seperti analisa saya pada point-point sebelumnya, maka reaksi audiens akan berbeda dari audiens pertama dan audiens lainnya yang hanya disebutkan di paragraph akhir. Dari audiens pertama, mungkin saja akan mendapat reaksi positif karena system komunikasi seperti ini bisa dinilai sebagai complain dari pihak customer yang biasa terjadi saat ada pelayanan yang kurang memuaskan. Namun, berbeda dengan audiens lain yang pada surat ini disebut sebagai operator lain, mungkin saja akan menimbulkan reaksi negative dikarenakan operator lainnya merasa tidak ada hubungan dengan penulis surat.
4)      Tingkat Pemahaman Audiens
Dari penggunaan bahasa penulis surat, maka tingkat pemahaman audiens pun dapat dinilai. Dalam hal ini, asumsikan bahwa audiens yang dimaksud adalah pihak smartfren sebagai audiens utama. Maka pihak smartfren jelas dapat memahami isi surat customer ini sebagai complain dari customer.
5)      Hubungan Komunikator dengan Audiens
Hubungan komunikator dengan audiens jelas terlihat sebagai hubungan customer dengan penyedia jasa.

D.    PENENTUAN IDE POKOK DAN SELEKSI SALURAN MEDIA

1.      Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens delanjutnya adalah menentuka cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu :
a         Teknik Curah Pendapat
Beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
-         storyteller’s tour
-         random list
-         cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
-         journalist approach
-         quetion and answer approach

b        Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.
2.      Seleksi saluran media
Ide pokok dari pesan – pesan bisnis dapat disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan atau oral atau tertulis.
1)      Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan feedback dengan segera. Kelebihan lain adalah sifatnya yang ekonomis. Pendekatan lisan juga bermanfaat apabila yang disajikan adalah informasi kontroversial karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka.
2)      Komunikasi Tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah peneulis mempunyai keempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan – pesan mereka. Suatu format tulisan diperlukan jika informasi disampaikan kompleks dan dibutuhkan catatan permanan untuk referensi.

REFERENSI

http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2016/03/penentuan-proses-komposisi.html
https://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/05/11/perencanaan-pesan-pesan-bisnis/
http://bayuhermawan11.blogspot.co.id/2016/10/makalah-perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html
https://shelynora.wordpress.com/2013/03/27/komunikasi-bisnis-analisis-audiens/


CERPEN PERSAHABATAN

Hari ini hujan deras datang seharian lamanya. Aku melihat keluar jendela dan menyaksikan genangan air mulai terbentuk dengan cukup tinggi. Kulihat Ayah dan Ibu sudah mulai membereskan barang-baran dan mengangkatnya satu sama lain dengan posisi menumpuk. Hal ini sudah biasa terjadi di lingkungan tempat tinggalku. Setiap hujan datang, kami sudah tahu untuk mempersiapkan diri dari datangnya banjir.
Sesekali Ayah juga ikut memeriksa ketinggian air di luar rumah melalui jendela. Kemudian ayah berkata “Bahaya ini. Jika hujan masih terus deras seperti ini, sebentar lagi pasti air masuk ke dalam rumah." Aku melihat wajah Ayah yang lebih khawatir dari biasanya. Perasaanku menjadi tidak tenang. Aku memutuskan untuk ikut membantu Ibu membereskan barang-barang untuk menghindari resiko terendam banjir.
Setengah jam kemudian, aku mulai merasakan air mulau menggenang di lantai rumah. “Air sudah masuk, Bu" ucapku pada Ibu. Ibu memandangku dengan sorot mata yang sama khawatirnya. Sepertinya banjir kali ini akan lebih parah dari biasanya. Tentu alasannya tidak lepas dari kebiasaan buruk membuang sampah sembarang ke kali dekat rumah yang masih dilakukan oleh banyak warga.
 Ibu pun memanggil Ayah karena air yang masuk ke dalam rumah sudah semakin tinggi dan telah mencapai setinggi lututku. “Ayah airnya semakin cepat masuk. Lebih baik kita segera mengungsi," saran Ibu. Kemudian Ayah pun mengangguk setuju, “Iya Bu, lebih baik kita segera mengungsi dan membawa beberapa barang penting terlebih dahulu."
Ayah, Ibu, dan aku pun kembali bersiap-siap memilih beberapa barang penting untuk di bawa ke tempat pengungsian yang biasanya sudah disediakan di musim-musim banjir seperti ini. Kami pun akhirnya meninggalkan rumah kami yang semakin lama terus semakin tinggi air masuk ke dalamnya. Sesampainya di pengungsian, ternyata sudah banyak keluarga lain yang juga memutuskan meninggalkan rumahnya karena banjir kali ini sepertinya akan lebih parah ketinggian airnya dibandingkan sebelumnya.
Selama di pengungsian hujan pun tidak kunjung berhenti. Aku pun diminta meliburkan diri dari sekolah oleh Ayah dan Ibu karena sebagian besar buku dan pakaian seragam pun tidak ada yang kami bawa ke pengungsian. Tidak ada yang menyangka hujan deras terus mengguyur daerah rumah kami hingga 3 hari setelahnya.
Hari keempat setelah hujan berhenti, kami kembali ke rumah. Kondisi rumah sudah sangat berantakan dan banyak dari barang-barang kami yang rusak serta hanyut terbawa air. Ayah memandang ke arah aku dan Ibu lalu mengatakan “Hujan sudah berhenti, sekarang saatnya kita kembali membersihkan rumah kita. Kalian mau membantu Ayah bersih-bersih kan?" Aku dan Ibu serentak menjawab dengan anggukan.
Saat kami sedang bersih-bersih terdengar salam dari luar rumah “Assalamualaikum." Aku pergi ke depan rumah dan menemukan sahabat-sahabatku di sekolah. Ternyata mereka datang untuk menanyakan kenapa aku tidak masuk sekolah selama 3 hari terakhir. Aku pun menjelaskan mengenai banjir mendadak yang melanda lingkungan tempat tinggalku.
Melihat aku, Ibu, dan Ayah yang sedang bersih-bersih mereka pun menawarkan diri untuk membantu kami. Teman-teman sekolahku membantu hingga rumah kembali bersih dan kemudian menghabiskan waktu bersamaku untuk menginformasikan pelajaran-pelajaran yang aku lewatkan selama tidak masuk. Aku sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka. Sahabat yang ada di kala aku susah dan tidak ragu mengulurkan bantuan di masa sulitku.

Rabu, 11 Oktober 2017

CERPEN LEGENDA : KISAH BATU KUYUNG

Hiduplah sepasang suami istri di dusun Tanjung meranti pada zaman dahulu. Mata pencaharian keduanya adalah bertani dan juga mencari ikan. Suami istri itu telah dikaruniai dua orang anak. Anak sulung mereka laki-laki bernama Dimun dan anak bungsu mereka perempuan bernama Meterei.

Suami istri itu sangat sibuk bekerja. Pagi-pagi mereka telah menuju sungai untuk mengambil bubu yang telah mereka pasang malam sebelumnya. Ikan yang mereka dapatkan akan segera dimasak sang ibu. Sementara sang ayah akan segera ke sawah dan ladang. Sepulang dari bertani, sang ayah masih juga bekerja. Dengan dibantu istrinya, sang ayah akan membuat aneka kerajinan dari bambu. Keduanya membuat bubu, beronang (Sejenis keranjang yang dibawa di belakang tubuh di mana talinya diikatkan ke kepala), dan juga bakul. Hasil kerajinan tangan itu mereka jual di pasar.

Begitu sibuknya suami istri itu bekerja hingga kedua anak mereka menjadi terbengkalai. Dimun dan Meterei tidak mendapat pendidikan dan pengajaran yang baik. Keduanya tumbuh menjadi anak-anak yang nakal, budi pekerti mereka buruk. Mereka kerap mencemooh orang lain dan ucapan mereka terdengar kasar lagi jorok.

Pada suatu hari suami istri itu sibuk bekerja membuat berbagai barang kerajinan tangan dari bambu yang hendak mereka jual di pasar. Begitu sibuknya mereka bekerja, Dimun dan Meterei menjadi lapar karena ibu mereka tidak memasak makanan. Setelah berulang-ulang meminta makan namun tidak juga dipenuhi, Dimun dan Meterei menjadi marah. Keduanya merusak barang-barang yang telah dibuat ayah dan ibu mereka.

“Untuk apa bubu dan beronang jelek ini?” kata Dimun sambil menendang bubu dan beronang buatan orangtua mereka. Keduanya tidak bisa membuat perut menjadi kenyang. Meterei tidak kalah buruk kelakuannya dibandingkan kakaknya. Ia mengacak-acak dan membanting aneka barang buatan orang tuanya. Ia bahkan menangis karena sudah sangat lapar. Meski sangat jengkel karena perlakuan buruk kedua anaknya, si bapak dan istri kemudian memperbaiki barang-barang buatan mereka yang dirusak Dimun dan Meterei. Jika tidak diperbaiki, barang-barang itu tentu tidak laku untuk dijual.

Dimun dan Meterei mendekati ibu mereka, “Bu.” kata Dimun, “kami lapar. Sejak pagi perut kami belum terisi makanan!”

“Benar, Bu,” sambung Meterei sambil memegangi perutnya yang dirasanya sangat melilit. “Aku sudah sangat lapar. Lapar sekali! Sulit kutahan lagi rasa laparku ini!”

Ibu mereka yang jengkel langsung menghardik, “Mintalah makanan pada ayah kalian itu!”

Dimun dan Meterei mendekati ayah mereka. Sama seperti yang mereka lakukan terhadap ibu mereka, keduanya merengek meminta makanan kepada ayah mereka.

“Kami lapar, Yak. Kata ibu, kami disuruh minta makanan kepada Ayah.”

“Pergi sana, jangan ganggu aku!” sergah ayah Dimun dan Meterei. “Minta makanan sama ibu kalian!”

Dimun dan Meterei kembali menemui ibu mereka untuk meminta makanan. Namun ibu mereka menyuruh keduanya meminta makanan kepada ayah mereka. Begitu terus berulang-ulang hingga Dimun dan Meterei menjadi sangat jengkel serta marah. Keduanya lantas menuju kebun di belakang rumah mer eka. Mereka duduk di atas batu besar yang mereka sebut batu kuyung. Setelah keduanya duduk di atas batu kuyung, mereka pun mendendangkan lagu kesedihan. Dalam dendangnya, mereka meminta batu kuyung untuk terbang tinggi membawa mereka karena kedua orangtua mereka tidak memberi makan.

Keajaiban terjadi. Seketika Dimun dan Meterei selesai berdendang, batu kuyung itu mendadak meninggi. Batu kuyung itu kian meninggi setelah Dimun dan Meterei kembali selesai berdendang. Begitu seterusnya yang terjadi hingga batu kuyung itu telah sangat tinggi keberadaannya, jauh melebihi aneka pepohonan tinggi di dusun Tanjung meranti itu.

Orang tua Dimun dan Meterei seperti baru tersadarkan setelah mereka tidak mendengar suara kedua anak mereka. Ibu Dimun dan Meterei lantas memanggil kedua anaknya setelah ia selesai memasak. “Dimun, Meterei, di mana kalian? Lekas pulang! Ayo kita makan bersama!”

Dimun dan Meterei tidak menyahut panggilan ibu mereka itu.

Mendapati keanehan itu si ibu lantas meminta suaminya untuk mencari kedua anak mereka. Si ayah tidak menemukan kedua anaknya. Suami istri itu lantas mencari kedua anak mereka. Keduanya sangat terperanjat ketika mendapati batu kuyung di kebun mereka telah meninggi melebihi tingginya pepohonan. Mereka mendengar suara kedua anak mereka di puncak batu kuyung.

“Dimun! Meterei! Lekas kalian turun!” panggil ayah dua anak itu. “Lekas kalian turun dan selekasnya kita makan bersama!”

Namun, Dimun dan Meterei tidak juga turun. Bahkan, keduanya tidak berusaha menengok ke arah bawah ke tempat kedua orangtua mereka. Keduanya malah terus bernyanyi hingga batu kuyung yang mereka duduki kian meninggi.

Ayah Dimun dan Meterei sangat khawatir melihat kedua anaknya itu. Ia pun bergegas kembali ke dalam rumah dan keluar seraya menggenggam kapak.

Ditebangnya batu kuyung itu. Namun, meski ayah Dimun dan Meterei telah mengerahkan tenaga sekuatnya, batu itu tidak juga roboh terkena hantaman kapak besarnya. Bahkan, batu kuyung itu terus meninggi karena Dimun dan Meterei terus juga bernyanyi. Kedua anak itu benar-benar gembira mendapati diri mereka berada di ketinggian yang membuat keduanya dapat memandang daerah-daerah yang luas. Lapar yang mereka rasakan sebelumnya tidak lagi mereka rasakan.

Tidak ada lagi yang bisa dilakukan ayah dan ibu Dimun dan Meterei untuk menghentikan meningginya batu kuyung. Keduanya terus berteriak-teriak memanggil, namun Dimun dan Meterei tidak menjawab panggilan keduanya. Suami istri itu akhirnya hanya bisa berlutut dan sangat menyesal karena tidak memenuhi permintaan makan anak mereka sebelumnya.

Batu kuyung itu terus meninggi hingga akhirnya sampai di langit. Seketika tubuh kedua anak itu menyentuh langit, menghilanglah tubuh keduanya. Setelah tubuh Dimun dan Meterei menghilang, mendadak batu kuyung itu roboh dengan menimbulkan suara keras. Batu kuyung itu roboh menimpa rumah ayah dan ibu Dimun dan Meterei. Tidak hanya rumah mereka yang roboh tertimpa batu kuyung, melainkan juga tubuh kedua orangtua Dimun dan Meterei. Keduanya tewas seketika.

Pesan Moral : Kisah Batu Kuyung adalah orangtua hendaklah mengusahakan agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Selain itu berikan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak dengan secara maksimal, penuhi juga kebutuhan anak dengan sabaik-baiknya. Selaku anak, hendaknya kita belajar dan menuntut ilmu untuk bekal kehidupan kita di masa mendatang.

Senin, 09 Oktober 2017

PERANAN KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS


Disusun Oleh :

Kelompok 2    :         1. Alingga Ajeng M    (10214866)
                                 2. Alyssa Vania R         (10214923)
                                 3. Bagas Eko P             (11214963)
                                 4. Friska Tamba           (14214393)
                                 5. Gadis Syntia M        (14214419)
                                 6. Ika Nurmala P          (15214128)
                                 7. Panji Guntara           (18214390)
                                 8. Ria Indriani              (19214213)
                                 9. Satikoh                     (1A214065)
                                 10. Titi Nur A               (1A214793)
                                 11. Vira Syafirahmah   (1B217045)

KELAS           :  4EA35
MATKUL       :  Komunikasi Bisnis#
DOSEN          :  Vely Randyantini

UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


A.      Peranan Komunikasi dalam bisnis
1.      Pengertian Komunikasi dan Bisnis
a.     Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi serta gagasan ide yang dikemukakan oleh seseorang.
b.     Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan cara bertransaksi. Biasanya bisnis terjadi apabila seseorang melakukan jual atau beli suatu barang maupun jasa kepada konsumennya. Adapun tujuan lain dari bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau biasa disebut dengan laba. Dalam artian lain, bisnis adalah melakukan suatu aktivitas dan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.

2.  Pengertian Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal .Bisnis melibatkan pertukaran informasi secara terus – menerus. Lebih banyak bisnis yang dijalankan makan semakin luas juga komunikasi yang akan tercipta. Peran komunikasi dalam berbisnis sangatlah penting karena komunikasi yang baik dapat menguntungkan sebuah bisnis yang sedang dilakukan. Terciptanya komunikasi yang baik serta komunikasi yang efektif akan mendatangkan sebuah keuntungan dalam berbisnis. Maka seseorang yang dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang lain biasanya dengan mudah menjalankan bisnis yang dikelolanya. Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.

3.      Komunikasi Bisnis menurut Para Ahli
Menurut Purwanto (2006:4), pengertian komunikasi bisnis yaitu komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal ataupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya komunikasi bisnis ini dibagi dalam dua hal yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.
Hasil studi tentang perilaku bisnis di kalangan esekutif menunjukan fakta bahwa kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok diantara berbagai factor personal yang diperlukan untuk memperomosikan menejemen organisasi atau mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill,2002). Dengan kata lain, kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu SDM karyawan. Istilahnya komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antar orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan terjadinya penyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibandingkan hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.

B.      Tujuan dari Komunikasi dalam Bisnis
Komunikasi bisnis merupakan setiap komunikasi yang dipergunakan untuk berbagai kepentingan bisnis, seperti untuk membangunpartnerships, sumber daya intelektual, atau untuk mempromosikan satu gagasan, produk, servis, atau pun suatu organisasi. Fungsi komunikasi bisnis terdiri dari fungsi informative, regulatory, persuasive, integrative. Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
1.      Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan.
2.      Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat.
3.      Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan.

Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum
·        Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis agar lebih efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.

Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus
·        Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dalam perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesame dunia usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis.

C.      Umpan Balik dan Bentuk-Bentuknya
Dalam melakukan komunikasi bisnis, terdapat 2 manfaat secara umum yang dapat diperoleh yaitu :
1.      Manfaat Eksternal
Komunikasi bisnis dengan pihak ketiga yang efektif membawa dampak positif dalam keberhasilan usaha bisnis dan upaya membangun citra perusahaan di mata masyarakat. Contohnya: laporan, brosur dan presentasi bisnis yang disusun secara professional dapat meningkatkan citra perusahan. Komunikasi bisnis yang tidak efektif yaitu sangat mahal biayanya, menurunkan cita perusahaan, memboroskan jam kerja dan menjauhkan pelanggan.
2.      Manfaat Internal
Kemampuan berkomunikasi secara efektif menunjang karir eksekutif perusahaan. 8 hal yang menjadi perimbangan mempromosikan jenjang karir eksekutif :
a.       kemampuan bekerja keras
b.      kemampuan manajemen
c.       kepercayaan diri
d.      kemampuan mengambil keputusan yang sehat
e.       latar belakang akademis
f.       mempunyai ambisi untuk maju
g.      kemampuan berkomunikasi secara efektif
h.      berpenampilan menarik

D.      Kesalahpahaman dalam Berkomunikasi
Di dalam komunikasi pasti pernah ada kesalahpahaman yang terjadi. Kesalahpahaman komunikasi adalah salah satu kendala komunikasi yang dapat menciptakan sebuah konflik. Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki makna yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-hal sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit politik yang menentukan kehidupan orang banyak.
Rata-rata kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi maupun dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang lain.
Beberapa contoh kesalahpahaman antara lain :
1.      karyawan yang kurang memahami uraian pekerjaan dan tanggung jawabnya;
2.      ketidaktahuan dalam menindak lanjuti instruksi, surat-surat dan pengumuman
3.      kesalahan dalam menanggapi gagasan pimpinan dan rekan kerja
4.      kesalah pahaman dalam teknik atau cara berkomunikasi dengan baik.
Ada beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan dengan,
misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata bahasa efektif dan
sistematis. Selain itu, jangan lupa tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum
jelas maksudnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahpahaman khususnya karena faktor komunikasi adalah
1.      kondisi pelaku komunikasi seperti tingkat pendidikan, pengetahuan tentang kerja dan kondisi fisik
2.      isi pesan seperti kejelasan, dan isi kalimat
3.      media seperti jumlah dalam mutu fasilitas
4.      kebisingan dalam hal fisik dan psikologi lingkungan kerja
5.      Bahasa tubuh seperti dalam hal cara tutur kata, dan gerak tubuh. Semakin tinggi standar elemen-elemen tersebut diterapkan maka kemungkinanya terjadi disortasi informasi dan kesalahpahaman semakin rendah.

E.      Memperbaiki Komunikasi dalam Organisasi
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih efektif (Beeve dan Thill, 2003;22) adalah :
1.      Memelihara iklim komunikasi terbuka. Iklim komunikasi merupakan campuran dari nilai, tradisi dan kebiasaan. Komunikasi terbuka akan mendorong keterusterangan dan kejujuran serta mempermudah umpan balik.
2.      Bertekad memegang teguh etika berkomunikasi
3.      Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya. Majunya perkembangan teknologi dan informasi telah menyebabkan terjadinya interaksi antarbudaya baik dalam lingkup regional, nasional, maupun internasional.
4.      Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima
Menggunakan pendekatan yang berpusat pada penerima berarti tetap mengingat penerima ketika sedang berkomunikasi.
5.      Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk memperoleh dan membagi informasi. Teknologi dapat dipergunakan untuk menyusun , merevisi dan mendistribusikan pesan. Penggunaan teknologi yang bertanggung jawab dan bijaksana akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif.
6.      Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien. Hal itu dapat dilakukan dengan cara :
a.       Memahami penerima pesan
b.      Menyesuaikan pesan dengan penerima
c.       Mengurangi jumlah pesan
d.      Memilih saluran atau media yang tepat
e.       Meningkatkan keterampilan berkomunikasi

Komunikasi efektif sangat berpengaruh dalam mengatasi hambatan yang dihadapi dalam berkomunikasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk memperbaiki komunikasi :
a.       Membuat suatu pesan lebih berhati-hati
Perhatikan tujuan berkomunikasi dan para penerima pesan. Katakana apa yang dikehendaki oleh mereka, gunakan Bahasa yang jelas, sederhana, mudah dipahami, jelaskan poin-poin penting, dan tekankan serta telaah ulang poin-poin yang penting.
b.      Minimisasi gangguan dalam proses komunikasi
Jika suatu pesan disampaikan secara lisan, perhatikan bagaimna lokasi atau tempat penyampaian pesan yang nyaman, tenang, akustik/sound system yang baik, tempat duduk yang teratur, ruangan sejuk, dsb.Jangan sampai ada gangguan disaat penyampaian pesan.
c.       Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan
Agar pemberian umpan balik (feedback) tersebut memberikan suatu manfaat yang cukup berarti, maka harus dapat merencanakan bagaimana dan kapan suatu pesan yang disampaikan kepada penerima.


REFERENSI

http://pinkeyxoxo.blogspot.com/2012/11/tujuan-komunikasi-bisnis.html
https://www.google.co.id./amp/s/taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/tujuan-dari-komunikasi-dalam-bisnis/amp/.
http://anggunichascratch.blogspot.co.id/2016/06/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis.html