Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Minggu, 30 November 2014

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Pengertian Tanggung Jawab

          Setiap manusia harus mempunyai rasa tanggung jawab, dimana rasa tanggung jawab itu harus disesuaikan dengan apa yang telah kita lakukan.Arti dari tanggung jawab menurut kamus bahasa indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung segala akibatnya.

          Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup dari manusia bahwa setiap manusia dibebani dengan tangung jawab. Apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.

          Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab. Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan.

Jenis-jenis Tanggung Jawab

          Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan sayang dibuatnya. Atas dasar ini lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab yaitu :

a. Tanggung jawab terhadap diri sendiri

          Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri sebagai perwujudan pendapat perasaan dan angan angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik di sengaja maupun tidak.

b. Tanggung jawab terhadap keluarga

          Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami istri, ayah ibu dan anak anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Setiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

c. Tanggung jawab terhadap masyarakat

          Pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajar apabila segala tingkah laku dan perbuatan harus di pertanggung jawabkan pada masyarakat.

d. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara

          Satu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma norma atau aturan aturan yang dibuat negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab terhadap negara.

e. Tanggung jawab terhadap tuhan

          Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman hukuman tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh tuhan dan jika dengan peringatan yang keras pun manusia masih juga tidak menghiraukan maka tuhan akan melalukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah perintah tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya manusia perlu pengorbanan.

REFERENSI :

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Pengertian Pandangan Hidup

          Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan sebagai pedoman hidup. dimana seseorang menjalani hidupnya dengan aturan aturang yang dia buat untuk memjukan kehidupannya, pandangan hidup berasal dari agama,a) Pandangan hidup yang berasal dari agama, dan pengalaman hidup yang pernah di alami seseorang tersebut orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita cita.

Macam-macam sumber pandangan hidup

          Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasaikan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
  1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norms yang terdapat pada negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Pengertian Cita-cita

          Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

( Cita-citaku adalah ingin membahagiakan orang tua, apapun akan saya lakukan dan berusaha untuk selalu bisa membanggakan orang tuaku )

Pengertian Kebajikan 

          Kebajikan adalah merupakan suatu tindakan, perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik atau baik atau dalam kondisi ideal merupakan perilaku yang telah dapat mengikuti tuntunan watak sejati secara alami. Dari ayat-ayat suci diatas dapat diambil kesimpulan, pengertian Kebajikan yangg bercahaya itu karena hanya pada yangg ber Kebajikan, Tian akan berkenan melindungi, melimpahkan berkah rahmatNya (maka digambarkan sebagai Kebajikan yang Bercahaya). Ada pula pendapat yang lain, dikatakan bercahaya karena ketika seseorang melakukan kebajikan tanpa pamrih berdasarkan panggilan watak sejatinya, aura orang tersebut akan berubah menjadi terang atau berkilau. 

          Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri.

         Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
  1. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
  2. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial.
  3. Manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.
Makna Kebajikan

          Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan mahluk sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.

          Sebagai mahluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
  1. Faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
  2. Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
  3. Faktor yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah diperoleh.
REFERENSI :

MANUSIA DAN KEADILAN

Pengertian Keadilan 

          Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut John Rawls, fi lsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu fi lsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”.

          Pada intinya, keadilan adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya Istilah keadilan berasal dari kata adil yang berasal dari bahasa Arab. Kata adil berarti tengah. Adil pada hakikatnya bahwa kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak memihak. Keadilan juga diartikan sebagai suatu keadaan dimana setiap orang baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang menjadi haknya, sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.

Macam-Macam Keadilan
  1. Keadilan Komutatif (iustitia commutativa)Yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).Contoh:-  Adil kalau si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati, sebab si B telah menerima barang yang ia pesan dari si A.-  Setiap orang memiliki hidup.  Hidup adalah hak milik setiap orang,maka menghilangkan hidup orang lain adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil.
  2. Keadilan Distributif (iustitia distributiva)Yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.Contoh:-  Adil kalau si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kinerjanya selama ini.-  Tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor memperoleh penghargaan dari presiden.
  3. Keadilan legal (iustitia Legalis)Yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).Contoh:-  Adil kalau semua pengendara mentaAti rambu-rambu lalu lintas.-  Adil bila Polisi lalu lintas menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku.
  4. Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa)Adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.Contoh:-  Adil kalau si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar.-  Tidak adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum berat.
  5. Keadilan kreatif (iustitia creativa)Adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.Contoh:-  Adil kalau seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai denga kreatifitasnya.-  Tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat  hanya karena syairnya berisi keritikan terhadap pemerintah.
  6. Keadilan protektif (iustitia protectiva)Adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.
  7. Keadilan SosialMenurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannyatergantung dari struktur proses eknomi, politik, sosial, budaya dan ideologis dalam masyarakat.  Maka struktur sosial  adalah hal pokok dalam mewujudkan keadilan sosial.  Keadilan sosial tidak hanya menyangkut upaya penegakan keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan pemenuhan kebutuhan  hidup yang wajar bagi masyarakat.
5 Wujud Keadilan Sosial yang Diperinci dalam Perbuatan dan Sikap

          Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

          Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
  1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
  2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
  4. Sikap suka bekerja keras.
  5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan k esejahteraan bersama.

Pengertian Kejujuran

          Kejujuran merupakan perbuatan terpuji yang semakin jarang di lakukan oleh umat manusia, jujur memang susah untuk di jalankan tetapi kita hanya perlu melawan kesusahan itu dengan keberanian berbuat benar dan tidak berbohong saat melakukan apapun. Jujur merupakan hal yang mempunyai banyak pahala tetapi susah kalau kita hanya memikirkannya tetapi kita bisa mencobanya untuk tidak berbohong dan tidak mementingkan perkataan yang baik tapi tidak menepatinya. Jujur itu memang mudah tetapi masih banyak wakil rakyat yang mementingkan kepentingan dirinya sendiri. masih banyak orang orang yang membesar besarkan perkataanya hanya untuk kepentingan belaka.

          Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar, tetapi tidak seindah mengaplikasikan dalam keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur, bahkan tidak lagi menarik bagi kebanyakan orang. Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu mudah mengabaikannya. Yang lebih berbahaya lagi adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap jujur, tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja sikap yang termasuk kategori jujur.

Hakekat Kejujuran

          Seorang muslim adalah orang yang jujur, mencintai kebenaran dan senantiasa menetapi kebenaran, lahir maupun batin, di dalam berkata dan berbuat, karena kebenararn itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, sedangkan surga itu puncak citi-cita tertinggi seorang muslim dan angan-anganya yang terjauh.Sedangkan kedustaan menunjukkan ke neraka,dan neraka itu seburuk-buruk tempat yang ditakuti setiap muslim dan menjaga diri darinya.

          Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah k yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
Sebagaimana Rasulullah `menganjurkan dan mengajak kepadanya. Allah berfirman di dalam memerintahkan kejujuran,

          ”Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(At Taubah 119). Dia memuji orang-orang yang bersifat jujur,”Orang-orang yang membuktikan janjinya kepada Allah.”(Al Ahzab 23).”Orang laki-laki yang jujur dan perempuan yang jujur.”(Al ahzab 35),”Dan orang-orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”(Az Zumar 33).

Rasulullah bersabda :
          ”Hendaklah kanu bersikap jujur,sebab sesungguhnya kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan kepada surga,tidak henti-hebtinya seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sampai dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.Hindarilah dusta karena dusta itu sungguh menunjukkan kepada perbuatan dosa dan perbuatan dosa menunjukkan ke neraka.Dan seseorang  tidak henti-hentinya berdusta dan memilih dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.’(HR Muslim)

REFERENSI :

Minggu, 16 November 2014

TEORI ACTIVE AND PASSIVE VOICE

            Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan. Sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya.
contoh:



-   active : she read the book
-   passive : the book read by her

-   active : he wash car every week
-   passive : car wash by him every week


                Khusus untuk kalimat-kalimat progressive (present, past, past perfect, future, past future, dan past future perfect continuous, perlu menambahkan ‘being’ di depan verb3). Kalau tidak ditambahkan “being”, tensisnya akan berubah, bukan progressive/continuous lagi.
Rumus passive voice mengikuti pola sebagai berikut:
Subject + be + Verb3 + by + Object + modifier
Pola active dan passive voice pada tiap tensis
1.       Jika active voice dalam simple present tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah is, am atau are.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
1
Present Simple Tense
S + V1 + O
S + to be (am, are, is) + V3 + by + O
He meets them everyday.
They are met by him everyday.

2.       Jika active voice dalam simple past tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah was atau were.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
2
Simple Past Tense
S + V2 + O
S + to be (was, were) + V3 + by + O
He met them yesterday
They were met by him yesterday

3.       Jika active voice dalam present perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary has atau have, sehingga menjadi ‘has been’ atau ‘have been’.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
3
Present Perfect Tense
S + to be (am, are, is) + being + V3 + by + O
S + have/has + been + V3 + by + O
He has met them.
They have been met by him.
                                                              
4.       Jika active voice dalam past perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary had, sehingga menjadi had been.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
4
Past Perfect Tense
S + had not + V3 + O
S + had + been + V3 + by + O
He had met them before I came.
They had been met by him before I came.
5.       Jika active voice dalam simple future tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah be.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
5
Simple Future Tense
S + will + V1 + O
S + will be + V3 + by + O
He will meet them tomorrow.
They will be met by him tomorrow.

6.       Jika active voice dalam future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary will have, sehingga menjadi ‘will have been’
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
6
Future Perfect Tense
S + will + have + V3 + O
S + will + have + been + V3 + by + O
He will have met them before I get there tomorrow.
They will have been met by him before I get there tomorrow.

7.       Jika active voice dalam past future perfect tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah been yang diletakkan setelah auxiliary would have, sehingga menjadi ‘would have been’.  
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
7
Past Future Perfect Tense
S + would + have + V3 + O
S + would + have + been + V3 + by + O
He would have met them.
They would have been met by him.

8.       Jika active voice dalam present continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (is, am atau are) + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
8
Present Continuous Tense
S + to be (am, are, is) + V1-ing + O
S + to be (am, are, is) + being + V3 + by + O
We are studying english
English is being studied by us

9.       Jika active voice dalam past continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (was atau were) + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
9
Past Continuous Tense
S + to be (was, were) + V1-ing + O
S + to be (was, were) + being + V3 + by + O
He was meeting them
They were being met by him

10.   Jika active voice dalam perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah (has/have) been + being. 
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
10
Present Perfect Continuous Tense
S + have/has + been + V1-ing + O
S + have/has + been + being + V3 + by + O
She has been waiting for you for about an hour
You have been being waited by her for about an hour



11.   Jika active voice dalam past perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah had been + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
11
Past Perfect Continuous Tense
S + had + been + V1-ing + O
S + had + been + being + V3 + by + O
We had been listening the music for two hourS
The music had been being listened by us for two hours

12.   Jika active voice dalam future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will be + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
12
Future Continuous Tense
S + will + be + V1-ing + O
S + will + be + being + V3 + by + O
He will be meeting them
They will be being met by him

13.   Jika active voice dalam past future continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would be + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
13
Past Future Continuous Tense
S + would + be + V1-ing + O
S + would + be + being + V3 + by + O
He would be visiting his family
His family would be being visited by him

14.   Jika active voice dalam future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah will have been + being.  
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
14
Future Perfect Continuous Tense
S + will + have + been + V1-ing + O
S + will + have + been + V1-ing + O
He will have been meeting them
They will have been being met by him

15.   Jika active voice dalam past future perfect continuous tense, maka ‘be’ passive voice-nya adalah would have been + being.
No
Tenses
Active Voice
Passive Voice
15
Past Future Perfect Continuous Tense
S + would + have + been + V1-ing + O
S + would + have + been +being + V3 + by + O
She would be watering this plant
This plant would be being watered by her