Free Tail- Heart 1 Cursors at www.totallyfreecursors.com

Kamis, 30 November 2017

PUISI - TENTANG HIDUP

Oleh Kurnia Hidayati
Lembaran Pahitnya hidup
Yang kini tlah tertutup sang fajar yang mulai redup
Seakan tiada lagi insan yang sanggup
Menapaki krisisnya mata hidup


Bukan lagi….
Laksana hidupnya pagi
Yang masih ada embun-embun damai menyiangi
Pahitnya hidup
Sepahit daun jati..


Dan bukan lagi..
Laksana hidup ditengah hari
Yang masih terlalu hangat untuk diilhami
Sebuah wahyu yang turun dari sang illahi


Tapi…
Bagi yang hidup di sore hari
Hanya dapat membagi
Kenangan tentang kisah yang menjepit diri ..
Yang akan pergi bersama canda tawa sepi
Meninggalkan jejak di kemudian hari


Mari..
Hidup tanpa keredupan menyingsing hari
Menjelajah bujur & lintang hari
Meninggalkan krisisnya mata hidup
Yang selama ini kian mencekik diri..

PROPOSAL BISNIS



Disusun Oleh :
Nama Kelompok :
1.      Alingga Ajeng M (10214866)
2.      Friska (14214393)
3.      Ria Indriani (19214213)
4.      Satikoh (1A214065)
5.      Vira Syafirahma (1B217045)
Kelas   :  4ea35
Matkul :  Komunikasi Bisnis#



UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


PENDAHULUAN
Ø  LATAR BELAKANG
Usaha laundry merupakan salah satu bentuk usaha yang cukup menjanjikan. Di era serba cepat kebutuhan manusia akan waktu sangat diperlukan keefektifan kita mengelola dan memanejemen semua aktivitas rumah tangga membuat masyarakat ingin serba praktis ,misalnya aktivitas sehari-hari seperti mencuci baju ,tidak semua menyempatkan diri untuk mencuci, apalagi khusunya mahasiswa yang saat ini tugas kuliah dari dosen yang bertumpuk-tumpuk membuat mereka enggan untuk mencuci dan lebih mempercayakannya kepada jasa tukang cuci atau pengusaha laundry dengan alasan menghemat waktu dan agar lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan tugas kuliahnya. Usaha laundry ini akan kami beri nama “ Laundry Gila” dengan slogannya “ Tak ada yang segila sentuhan kami”, kami berharap  melalui usaha ini kami akan memberikan pelayanan-pelayanan yang tidak lazim diberikan pada usaha-usaha sejenisnya, kedepannya kami berinisiatif usaha ini dapat memberikan corak yang berbeda di dunia kewirausahaan. Dari uraian singkat diatas kami merumuskan beberapa hal sebagai berikut yang melatar belakangi kami untuk mulai merintis usaha ini:
1.      Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci.
2.      Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada usaha laundry kiloan.
3.      Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry.
4.      Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat
Oleh karena itu kami berniat merintis usaha laundry yang lain dari pada yang lain, dimana kami mengusung laundry yang bertemakan mahasiswa , yaitu sebuah layanan jasa pencucian pakaian yang menyesuaikan harga dengan kantong mahasiswa tanpa mengurangi sedikitpun kepuasan dan kualitas. Selain itu, kami juga akan membuat perpustakaan mini di tempat usaha guna menciptakan lingkungan yang edukatif dimanapun dan kapanpun bagi para pelanggan, terkhusus untuk mahasiswa. Sistem pemangkasan harga tersebut adalah sesuatu yang tidak mustahil selama keuntungan yang didapatkan adalah keuntungan relative dan sifatnya kontinyu untuk kelangsungan usaha ini.
Ø  TUJUAN USAHA
Tujuan dari Program Kreativitas Kemahasiswaan dalam bidang kewirausahaan ini adalah:
1.      Merintis wirausaha laundry sebagai fasilitas untuk masyarakat khususnya mahasiswa dan  ibu rumah tangga dalam mengefektifkan dan memanajemen waktu sehari hari
2.      Dapat menunjukkan bahwa bisnis ini sangat baik untuk dijalankan mengingat besarnya potensi dari bisnis ini.
Ø  MANFAAT USAHA
Sedangkan manfaat usaha yang dapat diperoleh dalam jangka 6 bulan kedepan adalah:
1.      Terwujudnya keterampilan berwirausaha bagi mahasiswa, sehingga mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi pengangguran dengan menyerap tenaga kerja melalui usaha laundry ini, mengingat usaha ini memiliki potensi yang besar.
2.      Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia.
3.      Terciptanya masyarakat yang sadar akan pentingnya tempat penunjang kebutuhan  sehari hari seperti usaha laundry ini. 
PEMASARAN
A.    Wilayah pemasaran
Wilayah pemasaran yang kami pilih adalah di sekitar kampus-kampus yang berada di kawasan Rawamangun, kami memilih wilayah tersebut didasari dengan meningkatnya permintaan pasar akan tempat-tempat jasa pencucuian pakaian seperti usaha laundry ini. Kami akan hadir sebagai sarana yang dapat mempermudah kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar khususnya mahasiswa. Namun tidak menutup kemungkinan apabila kelak usaha ini dapat berkembang dengan pesat, kami berniat untuk melebarkan sayap di lokasi-lokasi strategis lainnya.
B.     Targeting(sasaran) konsumen dan Positioning
1)      Targeting
Yang menjadi target market adalah masyarakat dan mahasiswa pondokan sekitar kawasan kampus kampus yang ada di Rawamangun. Mengapa kami memilih target pemasaran tersebut karena menurut analisis pasar yang ada menunjukkan bahwa rata rata pelanggan yang berkunjung ke tempat layanan laundry adalah sebagian besar dari kalangan mahasiswa dan masyarakat (ibu rumah tangga) yang bertempat tinggal di sekitar kampus.
2)      Positioning
Kami ingin menciptakan image atau citra perusahaan di benak konsumen sebagai tempat usaha laundry yang berkualitas dengan harga yang pas.
C.     Strategi pemasaran
1)      Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas usaha (hasil laundry dan kepuasan konsumen), dengan kata lain harga diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.  Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
2)      Strategi Promosi
a.       Publikasi jasa laundry untuk promosi dilakukan melalui media cetak (koran,mading-mading kampus, dll), ini semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa yang layak untuk dikomersialisasikan. Selain itu, kami juga akan menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkecimpun dalam dunia bisnis usaha laundry ini seperti toko toko swalayan (tempat pembelian bahan baku detergen dll).
b.      Promosi penjualan yang bisa dilakukan adalah  penyebaran brosur usaha, promosi dari mulut ke mulut, dan penekanan pada pendekatan perorangan.
c.       Memberikan bonus bonus kepada pelanggan yang sering kali melakukan transaksi.

3)      Strategi pelayanan
-         Keramahan dan kesabaran terhadap pelanggan
-         Tempat yang dan nyaman.
-         Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).
-         Menggunakan detergen yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian
-         Layanan antar jemput

D.    Analisis saingan
Kami menyadari bahwa usaha sejenis juga sudah cukup banyak di sekitar wilayah usaha, namun melihat keluhan keluhan dari konsumen akan pelayanan dan kepuasan yang diberikan maka kami melihat adanya peluang pasar dimana kami hadir sebagai usaha laundry yang memiliki nilai special seperti harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, Proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen (tidak dicampur), layanan antar jemput, konsumen dapat memilih pewangi yang digunakan sesuai selera, lokasi usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai). Selain itu kami juga akan mencoba memberikan layanan “sistem out source”, pelanggan boleh mencuci sendiri pakaian kotor mereka dengan biaya Rp 3 ribu tiap setengah jam, atau sama dengan Rp 6 ribu per jam. Paket hemat keluarga dengan biaya sebesar Rp 250 ribu per bulan yang bisa dibayarkan setelah menerima gaji bulanan serta layanan antar-jemput maupun pilihan bagi konsumen apakah pakaian tersebut hendak dilipat ataukah digantung.
ASPEK TEKNIS
A.    Kapasitas produk/jasa
Peralatan-peralatan standar usaha laundry kiloan yang perlu disediakan adalah sebagai berikut
-         2 unit Mesin Cuci
-         1 unit Mesin pengering / dryer
-         2 unit Setrika(setrika biasa dan setrika uap)
-         1 unit Timbangan
-         1 bh media promosi (banner, spanduk, brosur)
-         1 bh meja setrika
-         1 bh rak pakaian 4 tingkat
-         Chemical Laundry (deterjen, softener, parfume laundry, dll)
-         5 set pencetak bon + pembelian ATK
-         Meja Frontline

B.     Ketersediaan fasilitas/sarana produksi
1)      Sarana dan prasarana
Berada di dekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan kompleks perumahan, didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama. Dengan Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m, dengan asumsi kebutuhan ruang sebagai berikut:
-         Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu
-         Ruang pencucian
-         Ruang pengeringan
-         Ruang setrika atau pengemasan
-         Ruang administrasi

C.     Ketersediaan bahan baku
Ketersediaan bahan baku seperti deterjen, softener, parfum laundry menjadi salah satu hal yang paling penting dalam mengembangkan usaha layanan laundry ini. Bahan bahan baku tersebut banyak tersedia di toko-toko besar dan swalayan-swalayan yang ada.
D.    Aspek SDM
Tidak ada konsentrasi ilmu yang diperlukan dalam usaha laundry ini, cukup dengan keterampilan dan keahlian dalam mengoperasikan mesin cuci dan setrika demi memberikan pelayanan dan kepuasan terbaik kepada konsumen. Selain itu tata krama dan bersikap sopan santun terhadap konsumen juga salah satu penunjang untuk merintis usaha ini dengan baik.
KEUANGAN
A.    JENIS-JENIS PEMBIAYAAN
1.      Tempat
Sewa tempat ukuran 4x5 mtr (model petak/rolling door), 1 Tahun Rp 4.000.000
2.      Mesin Cuci
2(dua) unit Mesin Cuci Merk Electrolux Kapasitas 7 Kg, jenis pembelian adalah cash dengan biaya  +/- Rp 5.120.000 per unit. Jadi untuk 2(dua) unit Rp 10.240.000
3.      Mesin Pengering
1(satu) unit Mesin Pengering Merk electrolux kapasitas 6 Kg, jenis pembelian adalah cash dengan biaya per unit +/- Rp 5.000.000
4.      Setrika
1(satu) unit Setrika merk Philips 114, jenis pembelian Tunai Rp 171.000. Jika setrika Uap khusus laundry, Merk Phillips harga +/- Rp 375.000
5.      Meja Setrika
1(satu) buah meja setrika, jenis pembelian Tunai Rp 250.000.
6.      Timbangan
1(satu) unit Timbangan duduk Five Goats kapasitas 20 Kg : Rp 135.000
7.      Perlengkapan Cuci dan Setrika
·         Detergen 1 Kg khusus laundry : Rp 22.000
·         Softener 1 kg khusus laundry : Rp 19.000 : untuk deterjen dan softener sebaiknya  kami memilih merk dan aroma yang sama agar tidak menimbulkan crash yang menyebabkan bau apek pada pakaian.
·         Spayer / Pewangi Pakaian 1 Kg : Rp 25.000
·         Keranjang Laundry ukuran 60x41x30 3(tiga) buah : Rp 186.000
·         1 paket Plastik Pakaian uk.60x100 cm : Rp 48.000
·         1 gross (12 lusin) Hanger pakaian : Rp 95.000

8.      Pembuatan Rak Pakaian
Biaya material/pembuatan Rak pakaian 4 tingkat : Rp 1.200.000 : Biaya bisa lebih murah apabila kita membeli material sendiri dan membuat sendiri
9.      Pembuatan Spanduk
Biaya pembuatan spanduk ukuran 200x45 cm : Rp 180.000
10.  Cetak Bon / ATK
Biaya pencetakan bon 5 set + pembelian ATK : Rp 85.000
11.  Meja
Pembelian / pembuatan meja Frontline : Rp 135.000
12.  Biaya Mobilisasi
Perkiraan biaya mobilisasi berupa ongkos transport yang harus kami keluarkan untuk membeli seluruh perlengkapan : Rp.55.000
13.  Tenaga Kerja
Gaji 1(satu) orang tenaga kerja pembantu per bulan : Rp 550.000
B.     TOTAL  PEMBIAYAAN

Jadi Total Modal Awal yang harus kami persiapkan untuk membuka usaha Laundry ukuran kecil dengan target @25 Kg/hari adalah sebesar Rp 22. 771. 000

Selasa, 31 Oktober 2017

PERENCANAAN PESAN PESAN BISNIS




Disusun Oleh :
                    Nama        :   Ria Indriani
                    Npm          :   19214213
                    Kelas          :   4ea35     
                    Matkul        :   Komunikasi Bisnis#




UNIVERSITAS GUNADARMA
2017


A.    PENENTUAN PROSES KOMPOSISI

Proses komposisi ( composition process ) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk pesan-pesan bisnis.
Pesan bisnis yang efektif bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan komunikasi, krena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas. Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersiafat untuk menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi.
Proses komposisi bukan merupakan faktor yang bersifat wajib ditaati sehingga langkah-langkah dalam penyusunan pesan tidak harus mengikuti rumus tertentu yang bersifat matematis, melainkan diperlukan kesesuaian dengan kebutuhan, kondisi, dan situasi komunikasi.

Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.      Perencanaan
Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampiakan, dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Perencanaan, meliputi maksud dan tujuan komunikasi, audiens yang akan menerima pesan, ide pokok pesan-pesan yang akan disampaikan, saluran atau media yang akan digunakan.
2.      Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan. Organisasi dan Komposisi, mengorganisasikan ide-ide dan dituangkan dalam bentuk draft yang berkaitan dengan komitment pemikiran yang dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima pesan serta memilih ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya.
3.      Revisi
Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun  paragraf perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin. Revisi, proses perbaikan terhadap maksud dan isi pesan dari sisi substansi pesan yang ingin disampaikan, gaya penulisannya, struktur kalimat yang digunakan dan bagaimana tingkat pemahamannya serta memperhatikan penggunaan kata-kata, kalimat dan paragraf telah di ekspresikan dengan benar.

B.     PENENTUAN TUJUAN
Tahap pertama dalam merencanakan dalam suatu pesan bisnis adalah memikirkan maksud atau tujuan komunikasi, seorang komunikator tentunya ingin nama baik di hadapan audiens, sekaligus menghasilkan sesuatu yang baik bagi organisasi.
Sebelum nenutuskan untuk menympaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain, ada perlu menjawab 3 pertanyaan, apakah tujuan tersebut realistis, apakah waktunya sudah tepat, dan apakah tujuannya dapat diterima organisasi tersebut.

Mengapa tujuan harus jelas ?
Tujuan yang jelas akan membantu mengarahkan anda mencapai tujuan yang dikehendaki, sebagaimana diketahui, setiap organisai tentunya memiliki tujuan yang bermacam-macam.di samping itu, dapat mengambil keputusan yang mencakup antara lain:

a         Keputusan untuk meneruskan pesan
Sebelum menyampaikan suatu pesan, tanyaka pada diri anda sendiri apakah pesan yang akan di sampaikan benar-benar perlu atu tidak. Jika pesan-pesan yang akan di sampaikan diduga mempunyai pengaruh yang sangat kecil kepada audiens, sebaiknya penyampaiannya ditunda dulu. Sebalinya bila sangat penting dan akan membawa pengaruh yang besar, pesan seharusnya segera di sampaikan atau di teruskan.

b        Keputusan untuk menanggapi audiens
Untuk memutuskan cara terbaik mennggapi audiens, komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan isi pesan yang di sampaikan? Apakah mereka mengharapkan keuntungan?  Apakah harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator? Tanpa mengetahui motif audiensnya, komunikator tidak akan menggapai mereka dengan baik. Kpmunikator dan audiens juga akan gagal mendapatkan apa yang mereka ingkan bila harapan mereka tidak sesuai/sejalan.

c         Keputusan untuk memusatkan isi pesan
Menetapkan tujuan yang jelas akan membantu memutuskan isi pesan.komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Informasi yang rrlrvan harus di singkirkan atau di buang jauh-jauh. Bila informasi yang tidak penting dimasukan dalam pesan pesan yang akan di sampaikan, inti pesan akan kabur, dan waktupun akan terbuang percuma.

d        Keputusan yang akan menetapkan media yang akan digunakan
Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat bergantung pada tujuan yang dikehendaki. Media komunikasi dapat di gunakan yang dapat berupa lisan maupun tulisan.

·         Tujuan komunikasi bisnis
Secara umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu:
a         Memberi informasi
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan ditetapkan sebagai staf administrasi di kantor-kantor cabang yang ada.
Untuk memperoleh pegawai yang di harapkan, ia dapat memasang iklan lowongan kerja melalui media surat kabar, majalah, radio, dan internet. Media komunikasi yang mana yang akan dipilih sangant bergantung kebijakan perusahan mempertimbulkan kemampuan internal perusahaan tersebut.
b        Melakukan persuasi
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah melakuan persuasi kepada pihak lain agar apapun yang di sampaikan dapat di pahami dengan baik dan benar.

·         Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.
-         apakah tujuan tersebut realistik
-         apakah waktunya tepat
-         apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
-         apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan

C.     ANALISIS AUDIENS
Komunikator atau penulis surat ini menggunakan jenis paragraph deduktif dalam cara komunikasinya. Jika dianalisis dari sisi audiens, maka ada beberapa point yang dapat diperhatikan sebagai bahan analisa, antara lain:
1)      Ukuran dan Komposisi Audiens
Secara ukuran dan komposisi, maka audiens dalam surat pembaca ini merupakan audiens dalam jumlah besar. Sehingga seharusnya diperlukan teknik komunikasi yang berbeda dengan audiens yang komposisinya lebih sedikit. Namun, dalam surat ini, penulis surat pada awalnya hanya menekankan kepada 1 pihak saja sebagai audiens. Bisa dikatakan hanya satu audiens yang mendominasi isi surat ini, yaitu pihak smartfren. Dan di akhir paragraph, barulah penulis surat mencantumkan audiens lainnya, sehingga tata cara komunikasinya dinilai kurang etis bagi audiens lainnya selain audiens pertama.
2)      Siapa Audiensnya
Penulis surat atau komunikator pada awalnya hanya ingin menfokuskan audiens pada satu pihak saja, namun di akhir paragraph, penulis tiba-tiba saja menyebutkan audiens-audiens lain atau pihak-pihak lain, sehingga menjadi tidak fokus. Bias inilah yang mengurangi nilai keefektifan dari surat pembaca ini.
3)      Reaksi Audiens
Seperti analisa saya pada point-point sebelumnya, maka reaksi audiens akan berbeda dari audiens pertama dan audiens lainnya yang hanya disebutkan di paragraph akhir. Dari audiens pertama, mungkin saja akan mendapat reaksi positif karena system komunikasi seperti ini bisa dinilai sebagai complain dari pihak customer yang biasa terjadi saat ada pelayanan yang kurang memuaskan. Namun, berbeda dengan audiens lain yang pada surat ini disebut sebagai operator lain, mungkin saja akan menimbulkan reaksi negative dikarenakan operator lainnya merasa tidak ada hubungan dengan penulis surat.
4)      Tingkat Pemahaman Audiens
Dari penggunaan bahasa penulis surat, maka tingkat pemahaman audiens pun dapat dinilai. Dalam hal ini, asumsikan bahwa audiens yang dimaksud adalah pihak smartfren sebagai audiens utama. Maka pihak smartfren jelas dapat memahami isi surat customer ini sebagai complain dari customer.
5)      Hubungan Komunikator dengan Audiens
Hubungan komunikator dengan audiens jelas terlihat sebagai hubungan customer dengan penyedia jasa.

D.    PENENTUAN IDE POKOK DAN SELEKSI SALURAN MEDIA

1.      Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens delanjutnya adalah menentuka cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema pokok yaitu ide pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus diidentifikasikan terlebih dahulu :
a         Teknik Curah Pendapat
Beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara lain :
-         storyteller’s tour
-         random list
-         cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
-         journalist approach
-         quetion and answer approach

b        Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.
2.      Seleksi saluran media
Ide pokok dari pesan – pesan bisnis dapat disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan atau oral atau tertulis.
1)      Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan memberikan feedback dengan segera. Kelebihan lain adalah sifatnya yang ekonomis. Pendekatan lisan juga bermanfaat apabila yang disajikan adalah informasi kontroversial karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat mereka.
2)      Komunikasi Tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah peneulis mempunyai keempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan – pesan mereka. Suatu format tulisan diperlukan jika informasi disampaikan kompleks dan dibutuhkan catatan permanan untuk referensi.

REFERENSI

http://riskaekacahyanti.blogspot.co.id/2016/03/penentuan-proses-komposisi.html
https://h3r1y4d1.wordpress.com/2011/05/11/perencanaan-pesan-pesan-bisnis/
http://bayuhermawan11.blogspot.co.id/2016/10/makalah-perencanaan-pesan-pesan-bisnis.html
https://shelynora.wordpress.com/2013/03/27/komunikasi-bisnis-analisis-audiens/